Apa Itu Hiperglikemik Hiperosmolar? Kondisi yang Diduga Dialami Sapri Pantun Sebelum Tutup Usia

Selasa, 11 Mei 2021 - 08:01 WIB
loading...
Apa Itu Hiperglikemik...
Penyakit hiperglikemik hiperosmolar adalah kondisi yang diduga dialami Sapri Pantun sebelum tutup usia. / Foto: Instagram
A A A
JAKARTA - Komedian Sapri Pantun tutup usia Senin (10/5), setelah menderita penyakit gula darah tinggi. Menurut sejumlah informasi, sebelum mengembuskan napas terakhir, kadar gula darah komedian 49 tahun itu lebih dari 1000 mg/dL.

Baca juga: Mengenal Diabetes, Penyebab Meninggalnya Sapri Pantun

Kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan, pada banyak pasien bisa menyebabkan koma. Ini juga sepertinya dialami Sapri. Dia terbaring di rumah sakit beberapa hari sampai akhirnya perjuangan pemilik pantun 'Masak Aer Biar Mateng' itu melawan penyakit harus berakhir.

Penyakit hiperglikemik hiperosmolar adalah kondisi yang diduga dialami Sapri. Ini adalah salah satu bagian dari keadaan yang menimpa pasien diabetes .

Secara lebih detail, pasien diabetes dengan gula darah di atas 1000 mg/dL mengalami kondisi yang disebut dengan hiperglikemik hiperosmolar.

Mengutip Mayo Clinic, beberapa faktor dapat menyebabkan kondisi tersebut, misalnya pilihan makanan yang tidak tepat, karena penyakit tertentu, obat nondiabetes, atau melewatkan atau tidak minum obat penurun glukosa yang cukup.

Hiperglikemik yang tidak tertangani akan menyebabkan kerusakan pada organ tubuh lain, seperti komplikasi pada mata, ginjal, saraf, dan jantung. Itu kenapa penting sekali menangani masalah diabetes dengan tepat.

"Kondisi hiperglikemik hiperosmolar terjadi ketika tubuh pasien diabetes memproduksi insulin, tetapi insulinnya tidak berfungsi dengan baik. Karena insulin ada tapi tak berfungsi, tubuh tidak dapat menggunakan glukosa atau lemak untuk energi," tulis Mayo Clinic.

Baca juga: Adik Menangis Melihat Sapri Pantun Menggunakan Ventilator

Glukosa kemudian tumpah ke dalam urine, menyebabkan peningkatan buang air kecil. Kondisi hiperglikemik hiperismolar diabetes yang tidak diobati dengan baik dapat menyebabkan dehidrasi hingga koma. "Parahnya, dapat mengancam nyawa," ungkap laporan kesehatan tersebut.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1446 seconds (0.1#10.140)